Selasa, 14 Mei 2013

like BGT :)

Embun di pagi buta
 Menebarkan bau basah
 Detik demi detik ku hitung
 Inikah saat ku pergi

Oh tuhan ku cinta dia
 Berikanlah aku hidup 
Takkan ku sakiti dia
 Hukum aku bila terjadi

Chorus : 
 Aku tak mudah mencintai 
Aku tak mudah mengaku ku cinta
 Aku tak mudah mengatakan 
Aku jatuh cinta
 
 Senandungku hanya untuk cinta 
Tirakatku hanya untuk engkau 
Tiada dusta sumpah ku cinta 
Sampai ku menutup mata
Cintaku sampai ku menutup mata 

Oh tuhan ku cinta dia 
Berikanlah aku hidup 
Takkan ku sakiti dia
 Hukum aku bila terjadi

PLEASE DON'T GO :(


   Halooo,,, Everybodyyy ! i'm comiiiiing !..
"Oney!" tegur mama, sebal melihat kelakuan anak sulungnya yang seperti nggak tahu adat saja. Oney nyengir "Soryyyyy ma...... ! kadangkadang suka lupa kalau udah nyampe rumah. Perasaan masih di gunung "
"Ya udah ! Kamu balik aja lagi ke gunung !" ledek papa. Oney meringis.."Bawa edelweisnya gak, kak ?" tanya sonya , si adik semata wayang.
Oney menoleh pada Sonya "dengerin ya, nya. Edelweis itu bunga langka yang di lindungi. Jadi, nggak boleh di petik. Lagian, edelweis pasti lebih seneng hidup di puncak gunung yang bersih dan sejuk, di dari pada di kamer kamu yang sumpek.."   
 Sonya menimpuk Oney dengan sebutir kacang.
 "Jangan naik gunung melulu, Ney, " ujar mama. "sekolah kamu tuh, diurusin "
"ya iya lah, ma... besok-besok mana bisa naik ke puncak gunung lagi. sebentar lagikan kejuaraan karate.... ma, Oney mandi dulu yah... "
"iya sana mandi..." serobot sonya yang melihat peluang untuk membalas. "tuh badan udah bau kambing, tau !!!"

Sonya sedang asyik dengan komputernya. tadi di sekolah, Heru baru ngajarin WEBSITE. Sonya penasaran dan ingin mencoba.
"serius amat, Nya !!!"
"Hmmm..."
 "ngapain sih ,Nya ?" ,,,
 "bikin WEBSITE.."sahut Sonya semangat ..
 "WEBSITE ?emang kamu bisa ? " ledek Oney . "bagus juga kerjaan you, Nya !"
Sonya tersenyum bangga "ini belum kelar, kak Oney. kalau udah kelar, pasti lebih keren...." 
 "wah! bikinin untuk kak Oney dong, Nya !"
 "siiiip, deh ! Eh, tapi kak Oney, kalau cuma mau cari pacar sih, nggak usah bikin WEBSITE segala. ikut biro jodoh aja !"  
Oney manjitak kepala sonya " dasar adik durhaka !"
sonya ngakak "kak Oney makin Macho aja, sih. ikutan karate,naek gunung, WALL CLIMBING .... apa gak makin kekar tuh badan? ikut yang rada FEMINIM dong, kak !"  
"apa ?!"
"ya..misalnya ... angkat besi..."
 Oney tertawa "ini untuk jaga diri, Nya.kalau ada apaapa kan, kak Oney bisa ngelindungi diri sendiri "
"ngelindungi sonya juga ?"
"ya iyalah. kamu kan, adiku paling imut.."

Untuk ukuran cewek, Oney tomboi banget. Kesenangannya pada Olahraga keras mambentuk tubuhnya menjadi kokoh. sebaliknya dengan Sonya, dia paling malas berolahraga. tetapi dua bersaudara itu selalu kompak. usia mereka yang cuma selisih satu tahun, membuat mereka seperti sepasang sandal jepit yang sulit di pisahkan, dan mereka berdua samasama tergilagila pada GREENE. Sonya sangat terkagum pada Mike, sementara Oney memilih untuk jatuh cinta pada Andy.
Oney dan Sonya langsung histeris ketika mendapat kabar kalau GREENE akan menggelar konser di jakarta. sejuta rayuan di luncurkan kepada orangtua agar diperbolehkan menonton konser greene. kapan lagi, coba?
meskipun tiket sudah di tangan rasanya belu 100%  percaya hingga hari yang di tunggutunggu.
"abis nonton konser langsung pulang,kan ?" tanya mama ketika Oney dan Sonya siapsaip pergi nonton konser. "ya iyalah, ma " sahut Oney dengan katakata khasnya.
"siapa tahu kalian mau ikutikutan nguber ke hotel mereka, kan jauh kalau sampai ke Amerika segala  "
"paling juga kejadiannya mereka yang ngubernguber kita " sahut Oney usil
"hatihati, jaga diri baikbaik. konser seperti itu pasti rame banget "
"oke deh, ma "
konser GREENE benar-benar akan jadi konser yang heboh. siapa sih yang gak pengen nonton ?
"Mike! ...Mike! we love you !"
"Ronald...!"
"Andy... !"
massa mulai histeris. bahkan sebelum GREENE naik ke panggung.
"gile bener yah, kak"
"heeh" Oney mulai resah.
Oney gelisah,, ini feeling kok ga enak yah ?
"Nya, kita keluar aja yuk!"
"nggak ah !" tolak Sonya
"kita keluar,Nya" paksa Oney
"tapi, kak.."
Oney nggak peduli sama Sonya,ia langsung menarik tangan Sonya. Sonya gak berani menolak. ia tahu, kalau Oney udah gak mainmain lagi.
"sory...sory mau keluar, nih.eh, permisi, dong !" kata oney berkalikali. tetapi, susah banget mencapai pintu keluar ketika ratusan bahkan ribuan orang saling mendorong untuk lebih dekat ke panggung, melihat sang pujaan. seperti melawan air arus saja.
tangan Sonya mulai terasa sakit , "kak Ney!!" seru Sonya
Oney menoleh "apa?"
"tangan Sonya sakit "
"tahan ya,Nya. kita harus keluar."
"kak..."
Oney nggak menanggapi lagi. Massa semakin nggak terkendali. Oney semakin gelisah. langkahnya tertahan. badannya terdorong ke kiri, ke kanan, depan, belakang . oleh arus yang sangat kuat. sekuatkuatnya
oney akhirnya, Oney goyah juga. lebihlebih karena udara terasa semakin pengap dan sesak. Oney tersentak ketika menyadari Sonya sudah terlepas darinya.
"kak, Oney..."
"Sonyaaaa....." teriak Oney saat sayupsayup telinganya menangkap teriakan Sonya.  arus manusia di sekelilingnya makin mendesak, mendorong kian jauh.
"SONYA ...." teriak Oney sekuat tenaga.Oney mulai putus asa.

Oney membuka mata dan mulai merintih. sekujur tubuhnya terasa sakit. samarsamar ingatan Oney mulai kembali.
"Sonya..!!" seru Oney begitu tersadar.
"Ney.." satu suara lembut menyapa.
Oney menoleh "Sonya di mana, ma?"
"Sonya di rumah sakit melati, Ney.."
"Sonya parah, ma?"
"mama belum tahu,Ney. papa baru saja kesana"
air mata Oney mulai menetes "maafin Oney,ma. seharusnya, Oney bisa jagain Sonya. Oney juga pernah janji selalu jagaiin Sonya." 
Hp mama berbunyi.
"halo, papa..." sapa mama
diam sejenak
"Sonya bagaimana, pa?"
setelah mengucapkan pertanyaan itu, mama nggak berkata apaapa lagi. hidung mama memerah dan berkalikali mengejapkan matanya yang memerah. air matanya perlahan mengalir.
Oney mengamati semua itu, firasatnya mengatakan ada sesuatu yang terjadi.
"Sonya?"
mama menganggukangguk
"Sonya...meninggal...?" tanya Oney takut-takut
mama terdiam beberapa saat sebelum mengiyakan dengan suara serak "iya.."
tangis Oney meledak. baru beberapa jam lalu, mereka berdua pergi bergembira mau menonton GREENE. tapi, begitu cepat  keriangan itu berbalik. bukan kegembiraan yang di dapat, tetapi justru kematian yang datang.
"maafin Oney, ma. Oney gak bisa jagain Sonya. percuma Oney ikut karate. percuma Oney..."
mama memeluk Oney. "kematian itu bukan soal bisa karate atu nggak,Ney. kematian itu takdir..."
"tapi, Sonya nggak akan meninggal kalau nggak pergi sama Oney nonton GREENE!"
"Ney..."
tangis Oney makin deras.. "Sonya... maafin kak Oney. kaka nggak bisa jagain kamu. jangan pergi,Nya. please, Nya! please "

Hingga kini Oney selalu menjaga keluarganya agar kejadian yang tertimpa pada
Alm.Sonya tidak terulang kembali pada keluarganya lagi.
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ

Assalamualaikum J

Jadi kita bisa mengambil kesimpulan. bahwa kematian seseorang tidak bisa di cegah oleh siapapun, apapun dan kapanpun J
Kematian adalah takdir setiap orang J
Kita semua bakalan merasakan kematian J

Menjaga diri itu penting J tapi kita belajar menjaga diri bukan karena ingin melawan kematian, melainkan ingin menjaga diri kita dari sebuah musibah (NASIB) J
Tetap semangat J karena hidup di DUNIA pasti ada manis dan ada pahitnya J
Semoga cerita ini menginspirasi bagi anda semua yng membaca J

Wassalamualaikum J







                                Penulis      : Sonia Berliani
                                Karangan   :
                                Judul        : PLEASE DON'T GO

Senin, 08 April 2013

pilih yang mana ?? :D






Lucuuuu :D




p'shone :)





RAMALAN


http://dns.warungbebas.com/imagesarea/zodiac_logos/capricorn1.jpgCAPRICORN (22 Desember - 20 Januari)
Cinta: Hubungan yang ada sepertinya akan berlanjut ke arah yang lebih serius. Anda dan pasangan sudah saling cocok dan mengerti satu sama lain. Sebaiknya abaikan masalah sepele. Sebuah situasi romantis tampaknya akan Anda alami bersama pasangan. Momen tersebut akan mengingatkan Anda pada awal masa pacaran. Utarakan kembali perasaan Anda.
Umum: Masalah akan terjadi di tempat kerja. Cukup serius dan butuh perhatian. Cari pemecahannya sehingga tidak membahayakan posisi Anda. Itu terjadi karena Anda sering berganti obat. Hati-hati dalam membuat janji sehingga membuat klien kecewa. Menyantap makanan yang terlalu pedas, kurang baik pada pencernaan Anda.

ramalan


http://dns.warungbebas.com/imagesarea/zodiac_logos/gemini1.jpgGEMINI (22 Mei - 21 Juni)
Cinta: Awal minggu inidisambut dengan suatu hal yang tidak ramah, tetapi jangan keburu cemberut begitu dong. Toh dalam seminggu masih ada 7 hari, jika sehari Anda dibuat sebal, masih ada 6 hari lain untuk Anda berusaha lebih keras lagi.
Umum: Anda memiliki keahlian di bidang bisnis, namun Anda cenderung menghabiskan uang dan menghambur-hamburkan aset Anda dengan sembrono. Keuangan Anda lumpuh. Fokus pada pekerjaan, tidak selamanya Anda harus mengikuti perkataan orang lain, akan ada kesalahpahaman yang memicu pertentangan dengan rekan, segera atasi. Anda jatuh sakit karena kurang memperhatikan setiap gejala kecil yang dirasakan.

WOW,,, hasil kerajinan tangan "KUE BOLU" :)



kerajinan tangan "JAM" :)







senyuman penutup


              Mereka tinggal di sebuah gubuk kecil buatan mereka sendiri di sudut kota. Meskipun kecil dan tidak layak tapi gubuk itu mampu melindungi mereka dari sengatan matahari dan dinginnya udara malam.
            Akhirakhir ini parjo sering mengerang kesakitan di bagian kepalanya. Ya, pasti kanker itu yang membuat tubuh kecilnya tersiksa. Bagaimana tidak, dalam 4 tahun terakhir dia belum pernah dibawa ke dokter ataupun rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis, karena jangankan dibawanya berobat, untuk memberi makan Parjo, Narsinah sangat kesulitan. Pekerjaannya yang hanya seorang pemulung tidak mampu menopang tihang kehidupan keluarganya yang kokoh.
            Dalam hati Narsinah selalu menangis dan merasa bersalah kepada Parjo, karena sebagai ibu dia tidak dapat memberi yang terbaik bagi buah hatinya. Dalam setiap do'a yang ia panjatkan selalu terselip do'a untuk kesembuhan anak semata wayangnya itu, yang ia harapkan mampu memperbaiki keadaan ekonomi keluarganya kelak.
            Tapi apa daya kanker itu terus menggerogoti tubuh parjo, apalagi akhirakhir ini Parjo sering pingsan karena tidak kuat menahan rasa sakit yang teramat itu.
            Malam itu hujan yang sangat deras disertai petir yang bergantian menyambar, tibatiba Parjo mengerang keras dan tubuhnya kejangkejang,sepertinya karena rasa sakit yang teramat sangat. Narsinah yang baru pulang malam itu terkejut dan langsung berlari menuju anaknya.
            "Nak, kamu kenapa nak ?" Tanya Narsinah.
            "Bu s, sakt bu! Sakit" Parjo mengerang.
            Narsinah menangis dan ia kebingungan, saat itu terbesit dipikirannya untuk membanya ke rumah sakit tanpa memikirkan berapa biaya yang harus ia keluarkan nanti. Dia hanya yakin Tuhan pasti menolong hambanya.
            Narsinah bergegas mengendong Parjo dengan selendang yang nyaris sobek dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Narsinah berlari tanpa henti di tengah derasnya hujan malam itu. Hingga ia tiba di rumah sakit ternama di Kotanya. Tapi apa? Jangankan masuk ke dalam dan menyerahkan anaknya untuk diobati, sebelum sampai di lobi rumah sakit ia dicegat oleh seorang satpam.
            "Mau kemana kamu? Kalau mau mintaminta bukan disini tempatnya." Kata satpam kepada Narsinah.
            Narsinah pun menjawab dengan penuh pengharapan.
            "Tolong pak, tolong! biarkan saya mengobati anak saya"
            "memang kamu mampu membayar biayanya?" Gertak satpam itu.
            "Pasti pak, pasti saya bayartapi tolong biarkan saya mengobati anak saya." Kata Narsinah.
            "Sudahsudah pergi sana. SUudah banyak orang seperti kamu datang kesini."usir satpam dengan nada menggertak.
            Dengan rasa sakit dan kecewa ibu dan anak itu pergi. Narsinah kembali mencari rumah sakit lainnya dan berharap ada rumah sakit yang mau menerima mereka.
            Waktu sudah pukul 4 pagi, sudah 5 rumah sakit di kota itu yang ia datangi tapi hasilnya sama, tidak ada yang mau menerima mereka. Ia pun merasa lelah dan kedinginan karena hujan yang tak kunjung reda.
            Terdengar suara kecil Parjo.
            "Sudah bu, istirahat dulu, ibu pasti cape."
            "Baik nak kita istirahat di dekat toko itu saja ya." Sahut Narsinah.
            Narsinah membaringkan anaknya dan merogh sakunya celananya, masih ada uang Rp 2.000, jumlah yang besar bagi Narsinah, ia pergi ke toko dan membeli 1 roti dan satu air mineral gelas dan kembali menuju Parjo. Narsinah membangunkan Parjo. "Nak, nak, bangun! Ini kamu makan dulu."
            Parjo terbangun dan berkata "Tidak bu, ibu saj yang makan! Ibu kan cape."
            "tidak nak, ini makan saja. Ibu tidak lapar. Biar kamu habiskan habiskan saja."
            Diulurkannya roti itu ke anaknya. Tangan Parjo menyambutnya. Dengan sekuat tenaga ia membuka bungkus roti tersebut. Marsinah hanya tersenyum melihat anaknya walaupun hatinya begitu bersedih melihat kondisi anaknya yang semakin parah.
            "Bu, ini untuk ibu." Dipotongnya separuh dari roti itu. Narsinah menolaknya, tetapi Parjo memaksanya, terus memaksa, dan memaksa. Disuapkanlah roti itu ke dalam mulut ibunya dan Narsinah pun menghabiskan roti itu. Malam pun semakin larut, cahaya bulan semakin benderang, angin terus berhembus seolah menebarkan kisah haru ibu dan anak itu.
            "Tidurlah nak, sudah malam. Kau perlu istirahat." Kata sang ibu yang muai letih.
            "Iya ibu, ibu juga tidur ya." Suara Parjo semakin pelan dan saat itu juga ia tertidur.
            Ibu Parjo mengangis saat itu juga,  betapa berat hidup yang ia jalani. Kini ia hanya berdo'a akan datang sebuah keajaiban dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Keletihan dan kegundahanyang ia alami membawanya terjaga dalam tidur.
            "Ibu kemari bu" Kata Parjo. Narsiah mencoba mendekati suara itu. Kalimat itu terus terdenga. Ia berjalan mengiuti arah suara itu namun semakin sulit menemukan anaknya. Hingga Narsinah akhirnya mendapati anaknya sedang berada di sebuah taman yang indah, biru, merah, kuning berbaur di sana. Parjo berlarilari mengejar kupukupu di taman itu.
             Narsinah termenung, ia tak pernah melihat anaknya begitu riang, begitu bergembira. Narsinah menghampiri anaknya dan memeluknya. Parjo tersenyum, tapi entah  ada angin apa Narsinah malah menangis, mereka duduk bersama di taman itu. Melihat langit biru, bungabunga bermekaran, dan kupu-kupu berterbangan di taman itu, hanya berdua saja.
            "Ibu jangan suka menganis y! Harus tetap kuat." kata Parjo, ibu hanya terdiam.
            "Maafkan kesalahan Parjo ya bu, parjo sering nakal, tapi ibu tetep sayang sama Parjo. Terimakasih untuk semua kasih sayang dan cinta Ibu." Parjo berkata sambil menutup matanya.

              Narsinah terbangun. Ia merasa udara kutub mengalir ke dalam tubuhnya. Aliran darah Narsinah terasa berhenti sepersekian detik, matnya langsung tertuju pada Parjo, bukan ada ala, sunyi disekitarnya. Wajah Parjo tersenyum sama seperti wajah yang ia lihat dalam mimipinya. Dipegangnya pergelangan anaknya. Ia berharap ada denyut nadi dalam tubuh anaknya. Tapi nyatanya, tak ada denyut dalam diri anaknya, Narsinah tertegun. Air mata pun mengalir Parjo hanya terbujur kaku di depannya. Separuh jiwanya serasa hilang. Anak kesayangannya kini telah kembali kepada Sang Khalik. Kini ia benarbenar sendiri menjalani hidup tanpa buah hatinya yang sudah pulang mendahului dia.